Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

La Tahzan, Innallaha ma’ana (Jangan Risau, Allah Selalu Bersamamu)

Carinspirasi.com,- Setiap insan manusia akan selalu dihadapkan dengan ujian, tidak terkecuali dengan seorang mukmin. Ujian ada untuk meningkatkan kualitas seorang hamba. Umpamanya seseorang dalam lingkungan sekolah, akan selalu ada ujian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kenaikan kelas. Maka ujian harus dipandang dalam sudut pandang demikian. Jangan risau akan ujian, karena Allah selalu bersama hamba-Nya. 

Sapaannya mas Deris. Pemilik nama lengkap Deris Virgustita adalah seorang owner dari warung Pak Der, yang merintis usaha dari nol dengan bermodalkan keyakinan bahwa Allah selalu bersamanya. Deris bekerja di ESQ Surabaya. Awalnya ia merintis usaha busana muslimah, awalnya memang lancar. Namun karena waktu itu tim penjahitnya punya kseibukan lain, akhirnya dipertemukan dengan ujian. Melangkah dari sanalah kemudian ia merintis usaha kuliner yang sekarang bertempat di daerah sekitar kampus yang lebih dikenal dengan Warung Pak Der. 
La Tahzan, Innallaha ma’ana (Jangan Risau, Allah Selalu Bersamamu)
Perjalanan usaha yang dijalankan Deris ini bisa dikatakan sebagai sebuah pencapaian yang luar biasa dari kuatnya keyakinan dalam diri. Jadi karena pernah diskusi dengan seorang trainer mengenai bagaimana rahasia sukses orang – orang seperti CEO Microsoft atau CEO facebook. Ternyata kunci utamanya adalah keyakinan bahwa Allah selalu ada di sisi kita. Karena tidak cukup hanya dengan usaha membanting tulang namun keyakinan bahwa Allah selalu ada jalan untuk kita. 

Bukankah Allah Maha Pemurah, lalu lantas kenapa kita masih ragu untuk meminta. Oh ya, rahasia seorang Deris Virgustita adalah bangun malam sebelum subuh dan berdoa akan apa yang diinginkan. Karena ternyata bangun pagi sebelum subuh adalah kebiasaan dari seorang seperti CEO microsoft. Untuk mereka yang nonmuslim, biasanya melakukan riset bahkan menulis mimpinya dalam sebuah kertas. Maka kita yang muslim tentunya harus menerapkannya, apalagi dikatakan bahwa waktu yang berkah untuk berdoa adalah ketika sebelum subuh, ketika sudah subuh (duha) dan ketika hujan.

Semuanya bermula dari mulai banyaknya komplain dari costumer akan keterlambatan barang (busana muslimah) yang dirintis olehnya. Kemudian mencoba memikirkan beberapa usaha yang sekiranya bisa menunjang. Meminta petunjuk pada Allah Swt pada sepertiga malamnya. Ba’da subuh, entah dorongan apa yang membuatnya mencoba melakukan eksperimen sendiri. Awalnya mencoba nasi goreng terlebih dahulu, namun rasanya masih belum cocok kemudian mencoba eksperimen dengan mie nyemek yang pada katu itu masih hanya delivery order.

Setelah beberapa lama, datang 2 orang anak SMK mengajukan diri sebagai karyawan di usaha busana muslimnya. Istrinya bimbang mengenai bagaimana cara mengupah mereka berdua, sedangkan usaha masih jalan di tempat dan belum ada keuntungan. Lalu ia meyakinkan istrinya bahwa dua orang tersebut adalah titipan Allah dan rejekinya sudah diatur. Dengan bermodal keyakinan tersebutlah maka dua anak ini menjadi karyawannya saat itu, dan mas Deris sebagai delivery. 

Bimbang kembali menghampiri keluarga ini karena membutuhkan tempat atau stand untuk menjual. Kabar bahagia didapatkan dari sang istri bahwa ia mendapatkan arisan yang cukup untuk menambah modal dan membeli perlengkapan. Karena kasihan 2 anak ini pulang pergi maka disewakanlah gubuk dekat rumahnya dengan harga yang bisa dibayar cicil. Nah, setelah membuka stand maka barulah usaha ini mulai berkembang. Orderan sudah mulai naik hingga 15 orderan, alhamdulillah. Lalu suatu malam, sang istri gelisah dan merasa jenuh karena kerja sebegitu kerasnya. Yang selalu dilakukan ketika gelisah adalah shalat tahajjud dan berdoa minta petunjuk.
“Sungguh, Kami benar – benar menguji kamu sekalian, agar Kami mengetahui orang – orang yang berjuang dan orang – orang yang sabar diantara kalian” (Al-Quran Surah: Muhammad Ayat 31)
Besoknya ada kabar dari pemilik lokasi stand bahwa akan melakukan renovasi rumah sehingga mau tidak mau mas Deris dan karyawan harus mencari lokasi lain. Dan MasyaAllah dipertemukan dengan seseorang yang dulunya akrab, yakni pemilik rumah yang akan dikontrakkan. Untuk kontrak rumah senidiri, dealnya adalah 15 juta rupiah, dan MasyaAllah ketika itu mas Deris dan Istri tidak memiliki uang. Ada hal yang meyakinkan mereka untuk mengontrak rumah, karena beberapa waktu yang lalu ditawarkan oleh koperasi tempat ibunya bekerja siap menunjang peminjaman untuk tambahan modal dan salah satu temannya juga siap membantu untuk peminjaman di Bank. 

Oh ya, yang tadi terlupakan bahwa tidak hanya mie yang dijual, tetapi juga ada ayam geprek, ayam sambel ijo dan beberapa menu. Lanjut ke yang tadi tentang peminjaman di Bank. Setelah deal, mas Deris merasa resah diamana harus mencari pinjaman 15 Juta untuk kontrak rumah yang sudah deal. Paginya seperti biasa, mas Deris bersama Istri shalat tahajjud dan berdoa seperti ini “Ya Allah, apakah hamba harus menambah riba lagi sedangkan sudah berniat meninggalkan riba”.

Dengan hati masih merasa berat, ia mencoba menghubungi dua sumber yang awalnya siap membantu. Alhamdulillah, doa agar tidak berurusan dengan riba lagi terjawab dengan dua sumbernya tadi tidak bersedia dan tidak bisa dihubungi. Dalam keadaan demikian, yang muncul dalam benaknya adalah “mungkin doaku belum spesifik”. Lalu berdoalah lagi dan ternyata tidak disangka – sangka tantenya berkunjung ke rumah dan bilang kalau bisa menggunakan uangnya beliau 20 juta, dikembalikan kapan saja karena masih belum terlalu dibutuhkan. MasyaAllah, membutuhkan 15 juta dan diberikan 20 juta karena doa serta keresahannya untuk menambah riba. 

Semoga kisah ini bisa memberikan ibrah kepada kita untuk senantiasa percaya bahwa pertolongan Allah itu dekat. Berusaha, beroda dan berpasrah serta yakin bahwa ujian itu akan menaikan tingkat diri kita. La Tahzan Innallaha Ma’ana…


Carinpirasi
Carinpirasi Blog yang membahas seputar inpirasi dekorasi hingga inspirasi untuk hal yang lain